Welcome to my blog :)

Welcome to my blog :)

Tuesday 23 December 2014

Mekanisme Tersedak




Tersedak adalah masuknya benda asing misalnya makanan atau minuman yang masuk ke dalam esofagus dan tersangkut. Proses menelan yaitu makanan atau bolus masuk dalam mulut, kemudian ada dorongan dari lidah ke belakang sehingga bolus terdorong masuk menuju faring. Kemudian uvula terangkat sehingga mencegah bolus masuk ke nasal. Bolus masuk ke faring atau lebih tepatnya orofaring. Setelah bolus melewati orofaring kemudian bolus melewati laringofaring dan menyentuh epiglotis sehingga epiglotis menutup agar bolus tetap berda pada jalur pencernaan yaitu esofagus. Kemudian esofagus meneruskan bolus ke gaster dengan gerakan peristaltik (Sherwood, 2011).      

Tersedak dapat terjadi karena makanan yang seharusnya masuk ke esofagus, tidak sengaja masuk ke trakea (saluran pernapasan) akibatnya epiglotis membuka ketika makanan masuk. Saat menelan, epiglotis akan menutup saluran pernapasan. Tetapi apabila makan terlalu cepat, bnayak dan sambil berbicara, maka epiglotis akan bekerja dengan kacau. Sehingga secara tidak sengaja, epiglotis akan membuka dan makanan masuk, karena waktu makanan masuk dan nafas itu bersamaan, sehingga makanan masuk ke trakea. Akibatnya akan refleks dan mengeluarkan makanan itu dari trakea.
Tersedak dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain,
   1.      Faktor personal yaitu umur (paling sering pada anak < 4 tahun) jenis kelamin (perempuan lebih sering daripada laki-laki), pekerjaan, kondisi social, tempat tinggal
    2.      Kegagalan mekanisme perlindungan yang normal misalnya pada saat tidur, kesadaran menurun, mabuk dan epilepsy
   3.      Faktor fisik yaitu adanya kelainan bawaan dan kelainan neurologik
   4.      Faktor kejiwaan
Gejala orang yang mengalami tersedak adalah batuk-batuk, karena batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari tenggorokan. Sesak nafas, tidak ada suara atau suara serak, mengi, juga merupakan gejala tersedak benda yang berukuran besar.
Tersedak dapat mengakibatkan :
  1.      Berhentinya nafas karena jalan nafas tersumbat, kekurangan O2  terjadi hipoksia, kerja otot pernapasan meningkat, ada penumpukan sisa pembakaran (CO2), mengganggu susunan system saraf pusat, yang mengakibtakan tertekannya saraf pusat nafas di system saraf tersebut dan terjadilah henti nafas.
  2.      Henti jantung yang dikarenakan tersumbatnya jalan nafas, O2 berkurang, terjadi hipoksia, pasokan darah untuk jantung berkurang yang mengakibatkan jantung tidak dapat berkontraksi dan terjadilah henti jantung.
  3.      Pingsan dapat terjadi karena tersedak mengkibatkan perenggangan kerongkongan, stimulasi saraf vagal (refleks abnormal). Degup jantung mengendur, volume darah yang dipompa ke jantung menurun, otak kekurangan zat asam yang mengakibatkan seseorang pingsan
Tindakan yang cepat dan tepat dilakukan dalam mengatasi tersedak ini adalah sebagai berikut :
  1.      Membatukkan benda asing keluar melalui mulut, bila benda asing keluar dari hidung, hrus segera dibersihkan agar tidak menyumbat hidung.
   2.      Pada anak kecil, dapat dibntu dibantu dengan membalikan anak dengan kepala di bawah menepuk-nepuk punggung dan tengkuk hingga benda asing terbatukkan keluar
  3.      Bila benda asing menyumbat total saluran nafas yang ditani dengan sesak tidak adanya suara, maka dapat dilakukan pertolongan dengan perasat Heimlich dengan cara :
 a.       Bila korban berdiri, penolong berada di belakang korban lalu melingkarkan tangan ke dada pasien sedangkan kepalan berada di perut pasien bagian atas, kemudian hentakan tangan kea rah belakang atas secara tiba-tiba dengan tujuan benda asing  akan terdorong keluar karena tekanan yang dihasilkan.

b.      Bila korban terbaring, baringkan korban dengan kepala lurus dan leher tidak tertekuk ke samping. Lalu penolong berda di samping korban dan letakkan kepalan tangan pada perut bagian atas dan lakukan penekanan kea arah bawah atas agar benda asing terdorong keluar.
 c.       Pada anak kecil, korban dipangku oleh penolong lalu dengan 2 atau 3 jari saja laukaakn penekanan pada perut bagian atas sedangkan bil anak terbaring lakukan hal yang sama seperti orang dewasa hanya saja penolong hanya menggunakan jari-jarinya saja.


DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Michael.(2013).Gangguan respirasi pada penyakit saraf.CDK-207.Vol.40.no.8.
Purwoko, Susi.(2007).Pertolongan pertama dan RJP pada anak. Jakarta : Arcan.
Sherwood, L. (2011). fisiologi manusia dari sel ke sistem. jakarta: EGC.

No comments:

Post a Comment